KBRN, Tanjungpinang: Atasi banjir Rob, Pengamat lingkungan hidup UMRAH Tanjungpinang Dr. Ani Suryanti sarankan Restorasi mangrove dipesisir pantai.
“Restorasi atau pemulihan mangrove dinilai lebih baik atasi banjir Rob,” kata DR. Ani Suryanti, Jumat (27/1/2023).
Dr. Ani Suryanti
Pengamat Lingkungan Hidup yang juga Ketua Prodi Magister Ilmu Lingkungan UMRAH Tanjungpinang DR. Ani Suryanti mengatakan, di Tanjungpinang terdapat dua factor terjadinya banjir Rob, yakni intesitas hujan yang tinggi serta meluapnya air laut saat pasang tinggi.
“Banjir Rob itu merupakan fenomena alami yang dapat diprediksi dan diketahui sebelumnya,” katanya.
Terjadinya banjir karena Rob itu, kata Dr. Ani Suryanti, banyak faktor yang menyebabkan semakin maraknya banjir Rob dibebarapa daerah. Bisa jadi disebabkan faktor pemanasan global (global warning) akan menyebabkan mencairnya es dikutub utara.
“Kerusakan ekosistem mangrove diwilayah kita, mangrove yang sejatinya mampu memitigasi abrasi tanah. Ketika mengalami kerusakan peranan mangrove berkurang,” ujarnya.
Kemudian banjir Rob kalua dilihat, tambah Dr. Ani Suryanti, dari yang beberapa kita pelajari disebabkan karena penggunaan air tanah yang berlebihan. Sehingga menyebabkan permukaan air didaratan menurun.
“Fenomena ini juga menjadi salah satu pemicu tejadinya banjir Rob. Sangat tidak direkomendasikan pembuatan sumur bor karena pertimbangan itu,” tambahnya.
Lebih jauh ia mengatakan, Alih fungsi lahan yang tadinya rawa pasang surut untuk resapan air ketika di alih fungsi untuk pemukiman, Kawasan industry dan sebagainya tentunya akan mempersempit daerah resapan air.
“Banyak lagi faktor lain penyebab banjir ini, namun penting sekali desain tata kota yang bagus serta adanya drainase yang baik sehingga memberikan ruang untuk air,” tukasnya.
Artikel ini pernah dimuat di https://rri.co.id/daerah/147088/atasi-banjir-rob-pengamat-sarankan-reforestasi-mangrove?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign
Reforestation mangrove, Foto oleh Irwandi wancaleu, CC BY-SA 4.0 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0, via Wikimedia Commons